Reporter: Gloria Puspa Wardhana
IMPARSIAL- Seruan aksi Cipayung Plus Jember, merupakan gabungan dari beberapa organisasi ekstra mahasiswa di Jember telah melakukan aksi untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.
Davit, selaku korlap yang terlibat
menyebutkan, “Yang jadi poin pokok dari aksi hari ini yang pertama itu menolak
kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik, yang kedua mendesak pemerintah
pusat untuk mengevaluasi kinerja BPH Migas, yang ketiga mendesak pemerintah
pusat untuk segera memberantas pemburu rente, yang keempat tunda proyek
strategis nasional yang tidak berpihak pada rakyat untuk dialihkan kepada
subsidi BBM dan segera membangun energi alternatif terbarukan, yang kelima
melakukan reformasi perpajakan dan berikan pajak berkeadilan, mengajak
masyarakat umum untuk mengawal kebijakan pemerintah yang tidak berpihak rakyat,
yang ketujuh adalah mengecam represifitas aparat di ruang - ruang demokrasi.
Ada tujuh tuntutan itu yang kami sampaikan tadi,” ucapnya pada Selasa, 6
September 2022.
Dari pengamatan yang kami lakukan terlihat, sangat banyak massa aksi
yang turun ke jalan dari berbagai elemen mahasiswa. Menurut Davit, untuk jumlah
massa aksi sebenarnya di luar ekspektasinya. Berdasarkan laporan dari Notulensi
aksi, ada sekitar seribu massa yang datang saat aksi di gedung DPRD. Dari
seluruh massa aksi tersebut tentunya diikuti oleh partisipasi beberapa elemen
mahasiswa. Diantaranya terdapat tujuh elemen yang terlibat selama aksi ini
berlangsung, yaitu KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), GMNI
(Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadyah), HMI
(Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia), LMND (Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi),
KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) dan PMII (Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia).
Dari beberapa tuntutan yang telah dijabarkan di awal, Kita tahu bahwa
perekonomian sekarang itu belum stabil. Ketika kini Indonesia baru saja melewati
masa pandemi, namun justru dihadapkan pada kenaikan bahan bakar minyak yang
nantinya pasti juga sangat berdampak pada komoditas - komoditas lain di
masyarakat yang justru akan menekan perekonomian masyarakat yang bukan justru
bukan mengembalikan perekonomian masyarakat menjadi stabil.
Dalam setiap aksi tentunya ada pembagian tugas. Yang bertugas sebagai
korlap utama ada dua, yaitu ada Davit Rizal Firmansyah sebagai korlap utama
dari perwakilan GMNI, dan yang kedua dari perwakilan HMI. Bagi Davit sendiri,
harapan terkait aksi kali ini yang pasti harapan kesejahteraan masyarakat bisa
segera terwujud dan apa yang menjadi kesepakatan kami dengan DPRD segera
ditindak lanjuti oleh para anggota dewan.
Terakhir Davit menambahkan, “Karena dalam aksi tadi, kita juga memberikan catatan, dengan tidak hadirnya perwakilan fraksi, kami merasa dikecewakan untuk menyuarakan suara rakyat ini. Kami memberikan catatan dua kali dua puluh empat jam untuk DPRD menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan kami. Dan ketika dalam waktu dua kali dua puluh empat jam itu DPRD harus bisa memastikan dan harus sudah merilis pernyataan sikap mereka mengenai aksi kali ini, yaitu ditanda tangani oleh seluruh pimpinan DPRD dan seluruh ketua tiap fraksi. Dan ketika hal itu tidak terwujud, dalam waktu dua kali dua puluh empat jam maka kami dari aliansi Cipayung Plus Jember bersepakat untuk mengadakan aksi dadakan atau kami akan mmenggeruduk DPRD kembali tanpa adanya pemberitahuan ke pihak kepolisian. Karena ketika DPRD tidak ada kejelasan dalam tuntutan dan menurunkan tarif BBM ini, maka DPRD secara konkrit telah menghianati apa yang menjadi amanat penderitaan rakyat. Seperti itu,”
Komentar
Posting Komentar