Oleh : Hanung Yudha
Ujian Tengah Semester Saat Bulan Ramadhan Yang Membebani Sebagian Mahasiswa
Pada tanggal 18 April 2022 Fakultas Hukum Universitas Jember melaksanakan kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) yang bertepatan pada Bulan Ramadhan. Ujian ini masih dilaksanakan sampai sekarang, yaitu pada tanggal 28 April 2022. Ujian dilaksanakan secara Daring dan Luring, atau bisa disebut Hybrid. Jadi, mahasiswa bebas memilih untuk melaksanakan ujian tersebut dirumah maupun di kampus. Namun, tidak semua mahasiswa enjoy melaksanakan ujian tersebut.
Ujian Tengah Semester (UTS) yang dilaksanakan saat bulan puasa sampai menjelang Hari Raya ini, tentu menimbulkan komentar dari sebagian mahasiswa. Pada siang hari tanggal 28 April 2022, salah satu mahasiswa angkat bicara atau berkomentar di sebuah telfon (Caesar Dimas). Caesar angkat bicara bahwa dirinya sangat terbebani oleh Ujian Tengah Semester (UTS) yang sedang dilaksanakan ini. Isi dari komentar Caesar ialah “saya sebagai mahasiswa terbebani oleh Ujian Tengah Semester yang dilaksanakan saat ini, dikarenakan saya sebagai umat muslim tentunya melaksanakan kewajiban di bulan ramadhan yaitu berpuasa dan saya sendiri melaksanakan perkuliahan ini secara Luring. Tentunya saya lelah fisik dan lelah pikiran ditambah lagi saya tidak makan dan minum saat perkuliahan. Selain itu, belum lagi ada Ujian Tengah Semester yang dilaksanakan mepet-mepet hari Hari Raya. Saya sendiri sebelum Hari Raya biasa untuk mudik ke kota Kediri Jawa Timur. Nah, dari hal-hal yang saya sebutkan tadi itulah yang menjadi komentar sekaligus keluhan saya mengenai Ujian Tengah Semester ini.” Ucap Caesar.
Tetapi, Caesar Melontarkan Perkataan lagi, “Pelaksanaan Ujian Tengah Semester di bulan Ramadhan ini sebenarnya membebani saya, Cuma itu menjadi konsekuensi saya sebagai mahasiswa yang kuliah disini (Universitas Jember). Karena didalam Universitas Jember sendiri isinya bukan mahasiswa yang beragama muslim saja, tapi banyak mahasiswa yang beragama Non-muslim, dalam artian Netral. Pihak Universitas tidak mungkin memandang UTS sebagai suatu kegiatan yang subjektif (dapat berpihak ke suatu kubu), namun lebih memandang secara objektif (tanpa pengaruh pendapat pribadi ataupun golongan tertentu termasuk keagamaan) maka dalam hal ini pihak Universitas melaksanakan kegiatan UTS sesuai dengan persetujuan dibuatnya kalender akademik, yang dalam hal ini adalah dilaksanakan pada saat bulan Ramadhan hingga mendekati hari raya idul fitri.” Maka solusi yang ditawarkan oleh Caesar untuk menanggapi hal ini adalah ditujukan kepada mahasiswa Universitas Jember, dengan berkata “Menanggapi hal ini, maka kita sebagai mahasiswa harus dapat menerima persetujuan yang telah dibuat oleh pihak Universitas dengan cara membagi waktu. Walaupun kita sebagai umat muslim harus bangun sebelum subuh dan menahan hawa nafsu saat jam perkuliahan, tetapi hal itu tidak boleh dijadikan beban dan harus kita anggap seakan-akan tidak ada hal spesial yang terjadi dalam perkuliahan yang memberatkan kita. Maka disitulah toleransi beragama yang sesungguhnya muncul dalam kehidupan kita.” Ucap Caesar sekaligus memberikan solusi terkait hal tersebut.
Sampai saat ini Ujian Tengah Semester (UTS) yang dilaksanan Universitas Jember tetap berlanjut meskipun sudah mendekat Hari Raya. Oleh karena itu, banyak sebagian mahasiswa menanggapi hal ini sebagai beban bagi mereka. Diharapkan Dekanat atau Rektorat Universitas Jember dapat lebih memahami dampak kegiatan mahasiswa yang akan diselenggarakannya.
Komentar
Posting Komentar